Sabtu, 05 Oktober 2013

Paku & Kulit ..

Dahulu ada seorang gadis kecil yang berwatak sangat buruk. 
Ia memiliki kebiasaan marah-marah tanpa jelas apa sebabnya. 
Tetapi di samping kebiasaan buruknya itu 
ia sangat patuh terhadap ibunya, 
sampai suatu saat ibu gadis itu memberinya sekantung paku
dan memerintahkannya untuk menancapkan paku itu pada bagian belakang pagar
rumahnya setiap kali ia marah.

Pada hari pertama, gadis kecil itu menancapkan 37 paku ke pagar. 
Namun,beberapa minggu berikutnya 
"karena ia mulai bisa mengendalikan diri" 
jumlah paku yang ia tacapkan ke pagarsemakin berkurang. 
Ia juga menyadari bahwa lebih mudah menahan
amarah daripada menancapkan paku ke pagar.

Akhirnya, tibalah saat di mana gadis itu bisa
menguasai dirinya dan tidak marah lagi. 

Lalu ia meceritakan hal ini kepada ibunya. ibunya
menyarankan agar sekarang ia mencabut
paku dari pagar setiap kali ia bisa menguasai amarahnya.

Setelah lewat beberapa hari, gadis itu melapor
kepada ibunya, bahwa paku-paku yang tertancap di pagar telah tercabut semua. 

Sang ibu kemudian menggandeng tangan anaknya
ke pagar lalu berkata, "kau sekarang telah
berperilaku baik, nak, tapi lihat lubang-lubang
di pagar itu. pagar itu tidak akan pernah sama
seperti dahulu. sewaktu marah-marah, kata- kata yang kau ucapkan menyebabkan luka
persis seperti lubang-lubang di pagar ini."
kau dapat menusukan pisau ke tubuh
seseorang lalu mencabutnya. Tak jadi masalah
beberapa banyak kau berkata: 

maafkan aku, tapi luka itu akan tetap ada di situ. 
Luka yang diakibatkan lisanmu sepedih luka tusukan itu.

Well, aku bertemu cerita ini sekali lagi..
aku pernah mendengar cerita ini pada saat SMP..
dikisahkan oleh seorang yg entah dimana dirinya berada.. 
hahhaa..

acap kali ketika merenungkan kisah ini, kupikir paku dan pagar itu kurang tepat..
Bukankah kita punya kesempatan memaafkan dan dimaafkan?
Aku lebih suka menggambarkannya dengan kulit..
krn kulit hidup, dan manusia juga hidup,, tidak seperti pagar..
kenapa?
krn ketika kulit kita terluka, kulit mampu pulih..
mampu untuk pulih,
terkadang tidak berjejak, kadang berjejak..
kadang setelah luka, kulit justru sembuh dengan lebih baik dr kondisi awal..
dan kadang tidak bisa sembuh..
begitu pula dengan luka hati..
setiap kali kita melukai/dilukai dengan kata", perbuatan dan apapun itu..
ada beberapa yang sembuh begitu saja, tanpa perlu diberi "obat"
ada yang perlu usaha, berjuang terus menerus agar bisa sembuh..
ada yang meskipun berusaha, tapi belum kunjung sembuh..

Ada yang berjejak, ada yang tidak..
namun, terluka itu pasti sakit..
yahh, lagi" belajar untuk berhati", dan menjaga perasaan orang lain..
krn kita tidak bisa mengambil apa yg sudah pernah kita katakan..
kita tidak bisa mengubah memori orang itu, 
tidak bisa menghapusnya dr babak" kehidupannya.. itu sudah kita tulis, dalam buku kehidupannya..

*merenungkan kata" yang kuucapkan bbrp hari lalu,
still feel guilty,, meskipun apa yg kuucapkan itu benar kurasakan,
tp kupikir itu pasti membuatnya sedih.. T_T
knp aku perlu mengatakannya ya.. >.<
I'm so sorry.., it's still hard for me,
perjuanganku sepertinya belum berujung.. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar