Sejak dahulu., kuakui hujan cukup sering menjadi penghalang kegiatanku.,
Tp aku tdk membencinya..
Justru aku cukup menikmati tetesan, bunyi, angin, kesejukan bahkan wangi hujan.. ^^
aku ingat ada suatu masa aku tidak begitu berani menikmati hujan, krn orang yg kusayangi tdk menyukai hujan..
Melihat dy begitu kesusahan krn hujan, kesesakan yg dia alami setiap kali cuaca dingin., batuk, demam, dan asma acap kali menghampiri kala musim hujan dan itu membuatku mengkhawatirkannya..
Tapi hujan., juga menjadi pengingat saat2 manis.,
Sehingga setiap tetesan terkadang seperti kaset yang memutar ulang kenangan2 itu..
Aku ingat kala itu hujan dan dia memaksa mengantarku pulang.,
Dengan melawan angin hujan dan dingin.,
Well aku dibonceng, tentu dy yg membonceng yg terkena angin lebih kuat., dan aku berlindung di balik punggungnya..
Maklum, bdnnya besar dan badanku kecil..
Dan memaksaku memakai helm dan jaketnya..
Yah., itu cukup 'cowok'., dan aku terkesan dg pengorbanannya, untuk melindungiku., tanpa kuminta..
Aku ingat aku pernah menangis bbrp kali di tengah hujan.,
Seperti quote yg bilang.,
I love cry in the rain because no one will know i'm crying..
Naik ke loteng di saat hujan akan turun., menikmati warna dan rasa hujan., dan tenggelam dalamnya..
Salah satu tangisanku dalam hujan yg kuingat terjadi di bulan februari.,
Well hujan cukup deras., dan aku sedang berusaha pergi ke suatu tempat.. Meskipun hujan, dan aku diminta untuk tidak datang., tapi aku merasa aku harus memperjuangkannya..
Krn mungkin itu waktu terakhirku di hari istimewanya..
Yang mungkin saja tdk mungkin kulewati lagi bersamanya di masa depan..
Dan suara yang terngiang-ngiang., berupa pembicaraanku dengannya di tahun sebelumnya.. Untukku itu sebuah janji, yg harus kutepati saat itu.,
Toh kue dan segalanya sudah kusiapkan.,
Aku pun memakai jaketku dan mulai berkendara.,
Namun tak disangka, jalan akses ke tempat itu sudah penuh dengan air., banjir menghadang dan arusnya cukup kuat.. Aku berhenti sejenak untuk berteduh., mulai mengurungkan niat untuk mundur.. Tapi aku tidak bisa, aku harus mencari jalan lain menuju tempat itu., dan aku baru menyadari sekarang, ada banyak jalan lain menuju tempat itu, knp aku pilih jalan itu ya?
HahHa. Jalan itu lebih parah., bahkan ada selokan besar., dulu tanteku pernah cerita ada tukang bakpao motor yg terseret selokan itu sampai bakpaonya berserakan., tapi ya sudah terlanjur., kucoba melewatinya., dan motorku mulai mogok.,
Terlintas apa yg akan dikatakan orang rumah tentang kebodohanku dan keras kepalaku, dan pasti pertanyaan tentang akan kemana aku.. Di tempat itu aku mencoba menghidupkan mesin, berkali-kali.. Di tengah dinginnya angin.,
Dan aku tidak membenci hujan., aku bertanya2 knp hujan mesti turun disaat itu., dan stlahnya aku sadar aku belajar sesuatu dari derasnya hujan hari itu..
Akhirnya setelah mencoba bbrp kali, motor kecilku hidup, aku berjanji akan service habis2n setelah ini..hahaha
Dan aku melaju., sedikit lagi sampai., pikirku dalam hati.,
Dari atas ke bawah badanku sudah basah., aku berharap yg di kantongku tidak.. Dan sesampainya di kompleks., ternyata banjir cukup besar sehingga tidak bisa kulewati.
Aku pun berhenti di sebuah kedai dekat kompleks..
Air mata hangat mulai menetes., aku tidak mampu menjawab pertanyaan bapak yg murah hati memperhatikan dan bertanya padaku., dan mulai terisak.,
Ibu kedai itu memberikanku segelas teh hangat., dalam diam.,
Jika dipikirkan kembali, kehangatan mrk jauh lebih hangat dr teh yg kuminum.. Meski tanpa kata apa2 dariku.,
Air mata menetes tak mampu kuhentikan., dan respon tak terduga (yg masi sangat kuingat) dari orang yg sangat kusayangi itu membuat aku semakin menangis., setiap kalimat yg dikatakan dan tak mampu kumengerti dengan hati, maupun pikiranku.,
Namun kupikir, kasih itu mengalir., tidak peduli apapun respon yg kita terima.,
Kuputuskan untuk mengantarkan bingkisan yg telah kusiapkan dan semua., cukup diantar dan aku akan pulang., kataku dalam hati.,
Aku menenangkan hati dengan suara hujan yg mulai tenang dan hangatnya teh yg dihidangkan padaku.,
Aku pun membayar sejumlah uang yg aku tau itu lebih untuk segelas teh., namun tdk pernah bisa membayar kehangatan yg kuterima.. Berusaha memberi senyum terbaik yg mampu kuberikan pada ibu itu di tengah kepedihan dan kedinginanku.,
Setelah itu aku menuju tempat itu., di luar rencana.. Yang kupikir akan jadi hari yg penuh kebahagiaan..Hanya karena hujan., akhirnya aku sampai, seperti seekor anjing basah, kedinginan, berusaha menahan air mata dan kesedihan yg menusuk setajam angin dingin yg menerpa., hanya karena hujan.,
Namun setelahnya aku sadar, pelajaran yg kudapat,,
Tentang hidup, manusia, hati., itu karena hujan hari itu.,
Dan sekarang, kadang ketika hujan., aku menertawakan diriku sendiri.. Akankah tahun depan aku mengalaminya kembali?
Kupikir pengalaman yg sama tidak akan terjadi kembali., krn aku sudah cukup pintar, untuk cari jalan lain jika hujan., hahahha..
Bagian terbaik yang mampu kuberikan., telah kuberikan., mungkin itu bukan yang terbaik menurutnya., juga bukan hadiah terbaik., namun itu sudah yg maksimal dariku., dan buatKU itu berharga., itu lebih dari cukup untukku.. ^^
No one ever see, no one feels the pain.
I shed tearsdrop in the rain.. *sing
Hujan dan secangkir teh hangat., nikmatilah.,
Kata seorang sahabat jauh padaku., :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar