seluruh bukunya, berisi tulisan-tulisan, surat-surat yang ditulis oleh M.Teresa, ataupun yang diterimanya..
tulisan-tulisan ini kemudian dikumpulkan dan dibuat menjadi sebuah buku..dengan komentar-komentar, editan, keterangan, dsb..
"I am a little pencil in the hand of a writing God who is sending a love letter to the world.."
>> statement pertama dr Mother Teresa yang gw baca..
kesadaran bahwa kita hanyalah alat kecil di tangan Tuhan,
mengerjakan pekerjaan tangan Tuhan di dunia,,
"Engkau Alat-Nya, Tidak Lebih"
>> demikian tulisnya..
terkadang kita tidak sadar, kita hanya alat,.
kesombongan kita, ego kita.. membuat kita lupa..
bahwa hanya alat, tidak lebih.. :)
" Berdoalah banyak-banyak dan hiduplah sesuai dengan keinginan Tuhan Kita Yesus Kristus,
mintalah penerangan dari-Nya, kekuatan, keputusan; tetapi jangan melalui KARYA-NYA.
Cobalah untuk tidak melihat segala seusatu dari sudut pandang Anda sendiri.
Anda cuma alat-Nya, tidak lebih."
>> ini adalah bagian surat dari F. Perier yang telah di garis bawahi oleh M. Teresa,
sebagai teguran dan betapa tulisan ini dimaknai secara khusus oleh M. Teresa..
kita sering kali hidup dengan mengandalkan diri kita sendiri,
memakai otak kita untuk menjawab dan mengerjakan semua dengan kekuatan kita.
Bukan berarti, kita tidak perlu berbuat apa2..
tapi, apakah kita sudah mengandalkan Dia sebagai yang terutama, yang pertama??
Jangan mendahului Tuhan.. :)
"Dia menghancurkan semua yang ada dalam diri saya. Tapi karena saya tidak merasa memiliki diri saya sendiri - Ia bebas berbuat apa pun. Doakanlah saya agar saay tetap tersenyum kepada-Nya."
>> sosok yang kuat di luar, tidak berarti mereka sepenuhnya kuat. Sesuatu di dalam hati dan pikiran M. Teresa sangatlah kompleks. Masalah "kegelapan" yang tidak ada jalan keluar dan tidak bisa diselesaikan orang lain.
Tapi beliau sosok yang luar biasa,. lagi-lagi kesadaran bahwa dirinya hanyalah ciptaan dan alat,
bahwa hidupnya seutuhnya bukan hidup miliknya, tapi milik Tuhan.. :)
"Andai Yang Mulia tahu yang saya rasakan dalam hati saya. Kadang-kadang nyerinya begitu dashyat sehingga saya merasa seolah-olah segala sesuatu akan runtuh. Senyum adalah sebuah jubah besar untuk menutup beragam kepedihan. Tolong doakan saya."
>> tulisan M. Teresa pada seorang pastor.
Pada satu titik, ketika sudah memulai Missionari Kasihnya, M.Teresa merasa suara Tuhan itu hilang darinya.
Dia sudah tidak merasakan suara dan kehangatan Tuhan dalam hidupnya, dalam doanya.
Kekosongan itu, begitu pekat dalam hatinya. Tapi tidak banyak yang dia lakukan.
Seperti kata beliau, senyum adalah sebuah jubah besar untuk menutup beragam kepedihan.
( gw sering mengatakan pd teman2, senyum tidak berarti bahagia, tertawa tidak berarti senang,
dan gw merasa, gw mengerti apa yg M.Teresa maksudkan dalam pernyataannya di surat itu )
Senyum itu hanya sebuah jubah. Yang menutupi kekosongan, yang mengisi hati orang lain,
meskipun sang pemberi senyuman itu sendiri kosong. Dengan senyum, kita berbagi.
Dengan senyum, kita mengurangi kekuatiran orang lain, dengan senyum, paling tidak perasaan orang lain tidak menjadi semakin lebih buruk..
"Dalam kegelapan-
Tuhan, Allahku, siapakah aku sehingga Engkau meninggalkan aku?
Putri terkasihMu - dan sekarang menjadi yang paling Kau benci - yang tealh Kau campakkan seolah tak Kau inginkan - tak Kau cintai. Aku memanggil-Mu, aku ingin berpegangan kepada-Mu, aku menginginkan Kau - tapi tak ada yang menjawab - tak ada siapapun aku bisa berpegang- tidak, Tak satu pun. - sendirian.
Kegelapan itu begitu pekat- dan aku sendirian. - Tak diinginkan, diabaikan. - Kesepian untuk hati yang mengingikan cinta sungguh tak tertanggungkan. - Dimanakah imanku? - bahkan jauh di dalam hatiku, tak ada apapun kecuali kehampaan dan kegelapan. - Allahku - betapa menyiksa "
>> tulisan ini merupakan surat pribadi M.Teresa pada pembimbing rohaninya.
Saat-saat yang terberat buat beliau, ketika pelayanannya semakin meluas dan butuh kerja keras,
namun imannya kering dan hampa. Kerinduannya yang besar untuk diisi oleh Tuhan begitu menyiksa.
HAMPA, KESEPIAN, memang hal yang begitu menyiksa manusia bukan???
Namun dalam penderitaan hatinya, M. Teresa tidak meninggalkan Allah. Dia tetap setia dan berkomunikasi dengan Allah, meskipun dengan blak-blakan.. tapi itulah hati yang polos, apa adanya.. :)
"Katakan kepada saya, Pastor, mengapa begitu mendalam kepedihan dan kegelapan dalam jiwa saya?
Kadang-kadang saya tanpa sadar berkata "Aku tak sanggup lagi"
kemudian masih dalam satu tarikan napas yang sama, saya menambahkan "Ampuni aku Tuhan, perbuatlah kepadaku yang Engkau kehendaki" "
"Terima Kasih Tuhan karena kemarin semua berjalan dengan baik. Suster-suster, anak-anak, penderita lepra, orang-orang sakit dan keluarga-keluarga miskin kami semua telah begitu bahagia dan puas tahun ini. Sungguh-sungguh sebuah Natal - Namun dalam diri saya - yang ada cuma kegelapan, pertentangan, kesepian yang begitu mengerikan. Saya bahagia sekali bisa seperti ini sampai akhir hayat-"
>> kesepian tidak berarti tidak bahagia. M.Teresa bahagia, dengan pelayanan yang bisa dia kerjakan untuk Allah (gw percaya itu), hanya(menurut gw), kekosongan itu tak terisikan, dan perasaan itu sometimes sangat menyiksa, terutama di kala beliau sedang sendiri.. >.<
"Dahulu saya bisa menghabiskan berjam-jam bersama Yesus - mencintaiNya - berbincang-bincang denganNya - namun sekarang- bahkan meditasi tidak menghasilkan situasi seperti itu - semuanya lenyap kecuali "Tuhanku" - bahkan itupun kadang-kadang tidak muncul. - Namun entah di mana, di lubuk hati saya kerinduan kepada Allah terus menyertai saya di tengah kegelapan. Ketika di luar - dalam kesibukan kerja - atau ketika bertemu dengan orang - orang - terasa ada kehadiran - seseorang yang hidup sangat dekat- di dalam diri saya - Saya tidak tahu apakah ini - tetapi sering sekali bahkan setiap hari - cinta diri saya untuk Allah tumbuh lebih nyata - Tanpa sadar saya menemukan diri berkata kepada Yesus kata-kata yang paling aneh tentang cinta"
>> kedekatannya dengan Tuhan, M.Teresa belajar mencintai dengan ketulusan, meskipun beliau hanya merasa satu arah. tapi dia tidak berhenti, dan belajar percaya bahwa Tuhan Yesus mengasihinya.. :)
"Pastor, saya telah membuka hati saya kepada Anda. - Ajarilah saya mencintai Allah- ajarilah saya lebih mencintai Allah. Saya bukan orang terpelajar- Saya tidak tahu banyak seluk-beluk tentang Allah - Saya ingin mencintai Allah sebagai dan seperti apa Dia bagiku "Bapaku".
>> rendah hati dan ketulusan
"Biarlah Ia berbuat apa pun pada saya apapun yang Ia kehendaki, sebagaimana Ia kehendaki dan selama Ia mengkehendaki. Jika kegelapan saya adalah cahaya bagi jiwa-jiwa lain - bahkan jika itu bukan apa pun bagi siapapun - Saya sungguh bahagia- menjadi bunga Allah di taman-Nya."
>> berserah
"Sebuah 'Ya' yang Tulus untuk Allah dan sebuah 'Senyum' Lebar untuk semua"
>> second quotes from her to me..
"Tanpa Dia saya tidak mampu berbuat apapun. Akan tetapi, bahkan Allah tidak dapat berbuat apa pun bagi seseorang jika sudah penuh. Kita harus kosong sepenuhnya agar Allah dapat berbuat apa pun yang Ia kehendaki. "
>> selalu jadi gelas yang kosong, agar kita bisa diisi. :)
"Hari ini Allah mengasihi dunia begitu besarnya sehingga Ia memberi kesempatan bagi Anda, Ia memberi kesmpatan bagi saya, untuk mencintai dunia, untuk menjadi kasih-Nya, bela rasa-Nya.
Ini adalah sebuah pemikiran yang indah sekali bagi kita - dan sebuah keyakinan - bahwa Anda dan saya dapat menjadi kasih dan bela rasa itu.
Tahukan kita di mana orang miskin kita? kenalkah kita dengan tetangga kita, kaum miskin di wilayah kita? Mudah bagi kita untuk bicara panjang lebar tentang orang miskin di tempat lain. Sering kali ada orang menderita, ada orang kesepian, ada orang yang tercampakkan, orang yang tersiksa - dan mereka ada di dekat kita tetapi kita bahkan tidak mengenal mereka. Kita tidak punya waktu bahkan untuk teresnyum kepada mereka.
Tuberkulosis dan kanker bukan penyakit yang paling besar. Menurut saya ada penyakit yang jauh lebih dashyat, yaitu rasa tidak diinginkan, rasa tidak dicintai. Rasa nyeri yang diderita oleh orang-orang ini sulit sekali dipahami, sulit ditembus. Menurut saya, orang-orang seperti inilah yang hampir selalu ada di sekeliling kita di seluruh dunia, di setiap keluarga, di setiap rumah "
>> pesan dan teguran buat kita.. :(
banyak sekali yang tertulis di buku yang sungguh banyak mengajarkan gw secara pribadi byk hal..
pengalaman-pengalaman, pergumulan, kasih, panggilan, kekosongan, fokus, taat, pengorbanan, kerja keras.. terlalu byk..
agaknya tidak mungkin ditulis semua.. krn ngetiknya juga capek.. hahahaha..
penasaran?? baca sendiri..
Ibu Teresa - Come Be My Light
Pergulatan Batin "Orang Suci dari Kalkuta"
Catatan-catatan Pribadi "Orang Suci dari Kalkuta"
Last, dalam buku ini banyak menekankan tentang isi hati M.Teresa tentang kegelapan dan kesepiannya..
namun pada akhirnya , buku ini merujuk pada sebuah akhir(menurut gw), tulisan dari M.Teresa..
"Andai saya sampai menjadi Orang Suci - pastilah itu untuk "dunia kegelapan". Saya akan terus absen dari Surga - untuk memberikan cahaya bagi mereka yang mengalami kegelapan di bumi."
"Sungguh suatu karunia yang luar biasa dari Allah bila bisa mempersembahkan kekosongan yang saya rasakan kepadaNya. Saya begitu bahagia dapat memberiNya persembahan ini"
Kekosongan yang M.Teresa alami, pada akhirnya M. Teresa terima sebagai suatu hal yang demikian adanya, sesuai dengan rancangan Allah. Untuk itu, beliau tidak mempertanyakan lagi, malah mempersembahkan seutuhnya dirinya, hatinya, untuk Tuhan. Bukan tergantung pada apa yang beliau terima atau dengar, tapi benar-benar UTUH, hidupnya diberikan untuk Allah, untuk mengasihi dan melakukan pekerjaan Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar